MENDIDIK DENGAN KEKUATAN FITRAH
a. Saya memutuskan untuk tetap pada pilihan saya sebagaimana yang tertuang dalam NHW#1 yaitu memilih untuk menguasai ilmu sabar. Menurut saya, sabar adalah pondasi utama dari semua langkah saya dalam menjalankan tugas saya sebagai hambaNya.
b. Setelah saya baca ulang, saya temukan kelemahan yang sangat mendasar pada checklist yang telah saya buat di NHW#2. Apa yang saya tuangkan disana masih belum berupa teknis untuk mencapai tujuan hidup saya saat ini. Checklist tersebut tidak pernah saya isi secara tertulis. Karena sifatnya yang merupakan penjabaran apa yang ada di dalam angan-angan saya, checklist seolah-olah telah menyatu dalam diri saya. Menjadi semacam alarm dan rambu-rambu dalam melangkah. Otomatis saja teringat bahwa saya harus begini, harus begitu. Memang saya menyadari hal ini kurang tepat. Karena saya akhirnya tidak mempunyai kontrol atas sikap dan perilaku saya dalam mencapai tujuan yaitu belajar menjadi ibu dan istri yang lebih baik dari sdbelumnya.
c. Pekerjaan saya menuntut kesabaran dan kecermatan. Ketika menjadi auditor, saya dituntut mampu berpikir cermat, taktis dan tegas. Ketika menjadi pembina sekaligus mediator, saya dituntut mampu berpikir melebihi usia saya. Banyak mendengar dan mengamati daripada berkomentar, ini sangat membutuhkan kesabaran dan energi ekstra agar mampu tetap berkonsentrasi dan bisa menangkap informasi yang penting.
Berdasarkan apa yang saya lakukan dan saya hadapi setiap harinya. Menurut saya, mungkin peran hidup saya adalah seorang mediator/konselor.
Misi hidup : membantu orang lain untuk mengenali keadaan yang sedang dihadapi
Bidang : pembinaan keluarga
Peran : mediator/konselor
d. Ilmu-ilmu yang harus saya kuasai karena saya perlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut adalah :
Bunda pendengar : ilmu-ilmu seputar bagaimana menjadi pendengar yang sabar, cerdas dan baik. Sehingga dapat menjadi ibu yang mampu mendengarkan anak-anak, suami dan kemudian lingkungannya.
Bunda reflektor : ilmu-ilmu menjadi cermin refleksi yang baik untuk membantu mengenali dan memahami kondisi yang ada. Sehingga mampu membantu anak dan suami untuk selalu berpikir positif dan cerdas dalam mengenali setiap kondisi untuk kemudian mengambil sikap yang tepat.
Bunda cekatan : ilmu-ilmu manajemen diri dan keluarga, agar seiring dan sejalan antara tugas di rumah dan tugas di kantor/lingkungan
Bunda siperpustakaan : ilmu-ilmu tentang keluarga, dan berbagai hal yang bermanfaat bagi anak, suami dan lingkungan dimana berada.
e. Milestone
KM 0 - KM 1 (tahun 1) :menguasai ilmu untuk menjadi pendengar yang baik
KM 1 - KM 2 (tahun 2) : menguasai ilmu untuk menjadi reflektor yang baik
KM 2 - KM 3 (tahun 3) : menguasai ilmu agar cekatan
KM 3 - KM 4 (tahun 4) : menguasai berbagai ilmu dan pengetahuan agar bisa berbagi manfaat
f. Belum.
0 Komentar