GAME LEVEL 2
TANTANGAN 10 HARI MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
(Periode 14 - 30 Juli 2017)


Dalam tantangan 10 hari di materi kemandirian kali ini, kita akan memberikan apresiasi kemandirian dalam beberapa kategori yaitu:
-       Bagi anda yang sudah memiliki putra/i
-       Bagi anda yang ingin melatih kemandirian berdua dengan pasangan karena di rumah belum ada anak-anak
-       Bagi anda yang masih single.

Bagaimana caranya?
-  Buatlah list kemampuan kemandirian apa saja yang ingin anda latihkan baik kepada putra/putri anda (bagi Ibu yang sudah memiliki anak), atau kepada anda dan pasangan (bagi ibu yang belum memiliki anak), atau kepada diri anda sendiri (bagi anda yang masih single).
-       Buatlah program One Week One Skill. Dalam satu bulan ini min. melatih 1 kemandirian dan max. 4 kemandirian.
-       Abadikan portofolio kemandirian anak, kemandirian kita dan atau pasangan, kemandirian diri kita sendiri, bisa dalam bentuk foto dengan caption atau tulisan narasi yang anda posting setiap hari, minimum selama 10 hari dan max. tak berbatas waktu, bergantung komitmen yang anda buat.
-  Posting Portofolio di Blog/Platform lainnya, disertai hashtag : #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari





Dalam tantangan kali ini, saya memilih untuk melatih kemandirian kepada anak ketiga saya yang memasuki usia 2 tahun.
  

Kami sekeluarga memanggilnya dik Beat. Diambil dari nama depannya, Tsabita. Saya berharap dia akan mengalunkan nada indah bagi kami semua sekaligus meneguhkan hati dan keimanan kami semua. Aamiin.
Saat ini dik Beat telah memasuki usia 2 tahun 6 bulan. Secara teori, seharusnya memang sudah banyak kemampuan yang bisa dikuasai. Namun karena pernah mengalami sakit parah disebabkan infeksi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya tersendat di usia 8 bulan. Kami sekeluarga harus bisa menerima kenyataan bahwa di usianya, kemampuan dik Beat sedikit tertunda menyamai anak usia 6 bulan dibawahnya.

Kali ini saya ingin memulai melatih dik Beat agar bisa mulai mandiri dalam berbagai aspek terutama mengejar ketertinggalannya. Fokus utama, melatih agar mandiri memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Semisal mengambil dan minum sendiri, mengambil dan merapikan mainan sendiri, melepas baju sendiri ketika tiba waktu mandi dsb.

Bulan ini, kemandirian yang ingin saya latih adalah :
1.    Memenuhi keinginan atau kebutuhannya sendiri
Saya rencanakan selama 1 minggu pertama di bulan ini, target awal antara lain bisa dan mau melakukan hal-hal berikut ini :
-     Bangun tidur sendiri dengan tenang dan tidak menangis.
-     Ketika haus, mengambil minum sendiri dari meja lalu meletakkan kembali gelasnya di meja.
-     Mencari dan mengambil sendiri mainan yang diinginkan.
-     Merapikan kembali mainan setelah puas bermain
-     Mengambil kue sendiri dari meja
-     Makan dan minum sendiri
-     Meminta bantuan ketika mengalami kesulitan
-     Mengambil tisu dan mengelap sendiri jika wajahnya kotor setelah makan
-     Cuci tangan sendiri dengan didampingi

2.    Melepas dan meletakkan baju di tempat cucian kotor ketika akan mandi
Saya rencanakan menyambung di minggu berikutnya setelah kemandirian memenuhi keinginannya sendiri.

  
14 Juli 2017

Hari ini, seperti biasa, saya sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi. Agak siang karena dik Bita baru mau lepas setelah sedari bangun tadi, terus nempel ngekor. Tadi sewaktu bangun, dik Bita menangis mencari ibuk dan langsung bad mood ketika yang datang adalah ayah. Akhirnya pagi pun seru dengan acara drama berisi tangisan dik Bita. Baru berhenti setelah ibuk turun tangan.
Ternyata, tidak cukup digendong ibuk saja. Dik Bita tidak mau diajak ke dapur, tetapi meminta bermain bersama ibuk di ruang tengah. OK deh, acara masak sarapan ditunda sejenak dan saya bermain dengan dik Bita. Sambil bermain, saya melakukan sounding ke dik Bita melalui nyanyian. Ini menyambung dengan sounding yang saya lakukan sejak beberapa hari ini sewaktu dik Bita bersiap tidur malam. Intinya, menekankan ketika bangun tidur di pagi hari, dik Bita tidak menangis karena dik Bita anak pinter. Hmm....... dik Bita ikut bernyanyi dengan suara cadelnya. Beberapa kali nyanyian diulang, kemudian saya bertanya, “Dik Bita anak yang ......”
Dengan suara cadel, dik Bita menjawab, “Pintee”
Kembali saya bertanya, “Dik Bita bangun tidur tidak .....”
Jawab dik Bita, “Angis”
Saya menjawab, “Jempooolll”
Beberapa kali dialog tersebut saya ulang, lalu diakhiri dengan acungan jempol dan tepuk tangan. Nampak wajah dik Bita ceria.
Beruntung, kakak Taza yang baru selesai shalat shubuh, mau menemani dik Bita. Dan dik Bita juga tidak menolak ketika diajak bermain hanya berdua dengan kakak Taza. Ok, ibuk kembali ke dapur menyiapkan sarapan, dan terimakasih buat kakak Taza yang cantik.

Gak apa-apa ya dik Bit, yuk belajar jadi gede.

 #level2
#BunSayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#hari1



 15 Juli 2017

Sabtu pagi yang ceria.
Sesuai rencana, hari ini kami akan pergi berjalan-jalan keliling. Si sulung meminta sarapan di luar, si tengah meminta ke toko mainan untuk membeli boneka, sedangkan eyang uti ingin ke pasar untuk membeli jajanan pasar. Akhirnya, saya memilih untuk tidak memasak sarapan, daripada tidak termakan. Hehehe.....sedikit beralasan untuk bersantai. Karena untuk makan siang, sudah ada menu kiriman dari katering langganan kami.
Semua sudah bangun, tinggal dik Bita yang di luar kebiasaan, masih tidur. Saya pun meminta kakak-kakaknya untuk mandi dan bersiap agar tidak terlalu siang dan tidak terlambat sarapan. Saya kemudian menyiapkan bekal untuk dik Bita berupa baju ganti, popok, tissue basah, air minum, susu dan camilan, untuk jaga-jaga selama perjalanan nanti. sedangkan ayah menyiapkan air hangat untuk dik Bita mandi ketika bangun nanti.
Tiba-tiba, “Ibuuk”, terdengar suara khas dik Bita memanggil dari kamar. Saya bergegas ke kamar, dan ternyata dik Bita sudah bangun, duduk di tepi tempat tidur sambil tersenyum.
“Ibuuk”, kedua tangan mungilnya terentang meminta dipeluk.
Waaahh, hari ini dik Bita bangun dan tidak menangis!
Alhamdulillah, perkembangan pertama. Semoga terus meningkat.

Yiiihaaa... dik Bita udah mulai belajar gede nih.


#level2
#BunSayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#hari2


  
16 Juli 2017

Minggu pagi, adalah hari kebesaran bagi kak Afif dan kak Taza. Karena mereka boleh kembali tidur setelah mengerjakan shalat shubuh. Dan sudah bisa dipastikan, mereka berdua bangun kembali agak siang.
Ayah, ibu dan eyang uti juga ikut sedikit bersantai. Setelah membereskan beberapa pekerjaan rumah, kami ngobrol santai bertiga di ruang tengah, tepat di depan pintu kamar. Ayah sambil membaca koran, sedangkan eyang uti sambil menjahit. Saya sendiri lebih memilih menyimak televisi sambil minum hangat.
“Ibuuukk”, terdengar suara cadelnya dik Bita.
Saya lihat dari ruang tengah dik Bita bangun dan duduk di tepi tempat tidur. Tersenyum sambil menggaruk-nggaruk kepalanya. Saya juga tersenyum dan membalas dengan menyapa, “Dik Bit, sudah bangun ya sayang. Sini, sama ibuk, ayah dan uti, yuk”
Sengaja saya tidak berdiri menghampiri dik Bita. Saya biarkan dik Bita turun dan keluar sendiri dari kamar tidur.
Ternyata, apa yang saya harapkan, terwujud. Dik Bita turun sendiri dari tempat tidur dan berjalan ke luar kamar menghampiri saya. Seperti biasa, ketika sudah dekat, saya langsung memeluk dik Bita dan membawanya ke pangkuan saya.
Tiba-tiba dik Bita merengek, meminta minum. Saya pun bertanya, “Mimik apa dik?”
Dik Bita menjawab, “Mimik ae utih”
“Oh, itu ada dik, di depan tivi. Ambil wis.”
Sejenak dik Bita diam, memandang ke arah televisi. Memang ada segelas air putih di sana. Saya tidak berharap banyak bahwa dik Bita mau mengambil sendiri. Eh, di luar dugaan, tiba-tiba dik Bita berdiri dan melangkah ke televisi sambil mengoceh riang, “Mimik....mimik....ae utih”.
Dik Bita meraih air mineral kemasan gelas yang ada di depan televisi, kemudian membawanya ke saya.
“Ayo, dik Bit, mimiknya sambil duduk ya”
Dik Bita mengangguk, lalu duduk di samping saya dan minum sendiri tanpa insiden tumpah.

Amazing. Perkembangan kemandirian dik Bita sampai hari ke tiga ini, sangat pesat, yaitu :
-       Bangun sendiri tanpa menangis lalu menghampiri ibu tanpa harus dijemput.
-       Mengenali kebutuhannya yaitu minum karena merasa haus.
-       Menyampaikan keinginannya yaitu ingin air putih untuk diminum.
-       Mengambil kebutuhannya sendiri.
-       Minum sendiri tanpa tumpah.
-       Mematuhi aturan yaitu minum dengan duduk terlebih dahulu.

Adik udah gede sekarang

#level2
#BunSayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#hari3



17 Juli 2017

Hari ini, hari pertama masuk sekolah. Sejak pagi tadi, rumah sudah heboh. Anak-anak riweuh mempersiapkan diri. Sedikit terjadi keributan antara dua kakak karena berebut mandi. Saya hanya mengingatkan keduanya agar fokus sehingga tidak terlambat sampai di sekolah nanti, dan kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan serta bekal untuk dik Bita. Perhatian saya tertumpah pada aktivitas menyiapkan bekal untuk dik Bita hingga tiba-tiba, ada yang menarik baju saya hingga saya pun berbalik.
Wow, dik Bita!
Dik Bita bangun sendiri tanpa menangis lalu menyusul saya ke dapur. Senangnyaaa. Saya pun langsung memeluknya dan menciuminya serta menggelitik lembut lehernya. Dik Bita terkekeh geli. Kemudian menunjuk sisi samping meja dapur dan berkata, “Adik uduk tu”.
Alhamdulillah, terus belajar mandiri ya nduk, bidadari bunda yang cantik, the beat from paradise.
  
#level2
#BunSayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#hari4


  
18 Juli 2017

Hari ini, badan rasanya agak meriang. Pulang kantor, segera menjemput duo kakak yang insyaallah shalih dan shaliha di sekolah. Mereka berdua masih langsung pulang karena TPA tempat mereka belajar mengaji masih libur.
Setelah mampir sebentar ke warung ubi cilembu, kami berempat pun segera meluncur pulang. Sesampainya di rumah, begitu membuka pintu ruang tamu, segera terdengar suara riang adik Bita.
“Ibuuukk”
Kami pun segera bergantian memeluk adik Bita. Terakhir, langsung digendong oleh ayah. Kami pun berkumpul dan duduk lesehan di ruang tengah.
Setelah semua mandi dan berganti baju, kami berkumpul berenam di ruang tengah. Dik Bita sudah tidak sabar untuk segera menikmati ubi bakar kesukaannya. Berkali-kali dikulik-kuliknya kertas yang menutupi bagian dalam keranjang wadah ubi. Ketika terasa panas, ditariknya jarinya sambil berseru, “Uuuh...panas”
Semua pun tertawa geli melihat ulah dik Bita yang nampak lucu.
Kami menikmati ubi sambil mendengarkan cerita dari duo kakak dan eyang uti. Sedangkan dik Bita, asyik mencuil sendiri dan menyuap ubi tanpa menghiraukan duo kakak yang sedang berebut bercerita. Baru kami sadari, dari tadi dik Bita maem sendiri! Padahal biasanya masih minta disuapi.

Yeaayyy.....dik Bita maem sendiri.

Tiba-tiba dik Bita berdiri dan berjalan ke kamar.
Keluar dari kamar, sambil membawa sekotak tissue basah. Kemudian duduk di samping ibu dan berusaha membuka penutup tissue basah tersebut. ketika ditanya ibu, “Sedang apa dik?”
“Ni, uci angan. Angan adek otoy enak maem”, jawabnya sambil menunjukkan tangannya.
“Oh, sini ibu bantu”
“Maaacih”

Yeaaayyy.... dik Bita mengambil tissue sendiri.

Alhamdulillah, yuuuukk maem sendiri yuk dik.
Sedikit berantakan gak apa-apa, namanya juga belajar.
Kalau perlu sesuatu, adik berusaha ambil sendiri dulu ya. Jika kesulitan, ibu siap membantu.

#level2
#BunSayIIP
#melatihkemandirian
#tantangan10hari
#hari5