Saat ini, aku berstatus seorang Ibu dari ketiga bintang yang sangat indah sinarnya.
Begitu bangga dan besyukurnya aku dengan anugerah tiga bintang tersebut,
Hingga dalam hati ini akhirnya terbersit rasa kehawatir.
Apakah aku ini ibu yang baik bagi ketiganya?
Dalam galauku, aku bertekat untuk belajar dan memperbaiki diri
Aku berharap bisa menjadi ibu yang baik bagi ketiga bintangku.
Untuk itu, aku bertekat belajar di universitas kehidupan
Untuk itu, aku bertekat belajar di universitas kehidupan
Apakah ilmu yang kupilih untuk kupelajari?
Kenapa aku memilih ilmu tersebut?
Dan bagaimana caranya?
NHW1 : Adab Menuntut Ilmu
NHW1 : Adab Menuntut Ilmu
1. Jurusan ilmu yang ingin saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah “Ilmu tentang bersabar ”.
2. Alasan saya memutuskan untuk memilih “bersabar” sebagai jurusan ilmu yang ingin dan akan saya tekuni, karena :
- Peran yang harus saya jalani dalam kehidupan ini seiring bertambahnya usia menurut saya semakin kompleks. Ada kalanya bisa dihadapi dengan sikap yang santai, ada kalanya perlu dan harus dihadapi dengan sikap yang sangat serius. Tetapi saya tidak terlalu setuju dengan sikap sersan, atau serius tapi santai.
- Semakin kompleks peran yang harus dijalani, seperti menjadi istri, ibu, dan diri sendiri, tentunya diiringi dengan semakin kompleksnya informasi dan hal-hal yang perlu kita tanggapi. Apabila mengedepankan perasaan, akan menumpulkan pikiran. Yang ada, akan mudah timbul selisih paham karena banyak informasi yang tidak mampu ditampung dan dicerna dengan baik. Ujung-ujungnya, akan sering timbul penyesalan dan kerugian dalam segala bentuknya.
- Sebenarnya, yang utama dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, adalah kemauan untuk mendengar. Untuk bisa menjadi seorang pendengar yang baik, diperlukan kemampuan yang kuat untuk bisa bersabar.
- Dengan bersabar, dapat memperoleh ketenangan karena hati tidak mudah “kemrungsung”, otomatis pikiran tidak menjadi sempit sehingga tidak mudah menjatuhkan “vonis” tentang suatu hal. Akan mudah memilih dan memilah mana yang baik, mana yang benar, dan mana yang tidak perlu dibahas lebih jauh lagi. Tentunya, setelah bisa memilih, dapat memutuskan untuk bersikap. Apabila penuh dengan keraguan, maka perlu melakukan tabayyun.
- Bersabar berkaitan erat dengan sikap ikhlas. Menurut saya, apabila mampu bersabar, maka selanjutnya akan sangat membantu agar lebih mudah belajar ikhlas. Karena sebagai yang seorang pembelajar, saya harus selalu sabar dan ikhlas menerima kekurangan diri dan selalu terbuka terhadap ilmu-ilmu baru yang lebih benar dan lebih baik sebagai bekal memperbaiki diri.
- Berkaitan dengan peran utama saya sebagai seorang ibu bagi ketiga anak saya, sikap bersabar sangat perlu saya pelajari dan kuasai agar bisa menjadi ibu yang “baik” serta akhirnya sukses mengantarkan anak-anak saya menjadi penghuni surgaNya kelak (aamiin).
3. Strategi saya untuk menuntut ilmu yang saya rencanakan adalah :
- Berdoa, memohon ridho Allah agar hati ini dibersihkan dan disucikan sehingga mudah menerima cahaya hidayah ilmu dan membuahkan hasil berupa kebaikan yang berlimpah bagi saya, keluarga saya, dan lingkungan sekitar saya.
- Berusaha memperbanyak kehadiran dan keikutsertaan dalam majelis ilmu yang bermanfaat. Tidak hanya hadir dan menjadi penyimak pasif, tetapi saya akan berusaha untuk menjadi penuntut ilmu yang sebenarnya yaitu aktif mencari kebenaran tetapi tidak bersikap frontal serta brutal.
- Mencatat, mengingat dan menerapkan ilmu yang telah saya peroleh.
4. Sikap yang akan saya ubah untuk menuntut ilmu bersabar, adalah :
- Saya berusaha menjadi pribadi yang jauh lebih terbuka terhadap masukan, pendapat, dan saran yang baik, benar dan bermanfaat bagi kemajuan diri saya. Tidak mudah berpikir negatif.
- Menempatkan diri sebagai gelas kosong dalam setiap majelis ilmu.
- Belajar untuk lebih percaya diri. Ketika menerima ilmu baru, tidak ragu dan malu untuk membagikannya kembali.
- Berusaha mengurangi lisan, belajar menjadi pendengar yang baik dan aktif.
Insyaallah, dengan ridho Allah Swt, harapanku akan terwujud.
0 Komentar