Senin, 8 Januari 2018, Hari 2
Siang yang sangat terik, ketika mas Fif membuka pintu mobil.
Wajahnya tampak berkeringat, seperti biasa, dia menyapa dengan mengucapkan
salam lalu mencium tangan dilanjutkan mencium pipi bunda. Setelah itu segera
menyapa adiknya sambil memeluk dan menciumi pipi adiknya.
“Dek, mas kangen deh sama kamu. Gemes pingin nyiwel pipimu”, kata
mas Fif. Adeknya hanya senyum-senyum lalu dengan suara cadelnya menjawab, “Apa,
ha?”
“Nih, mas punya kue buatmu, dek. Ini kesukaanmu. Tadi mas dapat
dari sekolah, mas cuma maem separuh. Nih, separuhnya mas simpan buat kamu,”
kata mas Fif.
“Woww... uee... aku syuka. Maasih, mass,” jawab dik Bit dengan
riang. Segera saja kue yang tinggal sepotong kecil itu berpindah ke mulut
mungil adek. Karena potongan kuenya agak besar, mulut adek sampai
monyong-monyong lucu. Melihat itu, mas Fif pun tergelak.
“Enyak, mass. Besok agi ya,” rengek adek ke masnya.
“Iya, insyaallah ya dek,” jawab masnya.
Tampak mata adiknya berbinar-binar sambil merasakan kue pemberian
masnya. Begitupun masnya, tampak berbinar memandang adiknya yang sangat
menyukai pemberiannya. Keduanya pun segera terlibat canda tawa di jok tengah.
“Assalamualaikum,” sapa mbak Taz sambil membuka pintu mobil.
Langsung duduk di jok tengah bergabung dengan mas dan adiknya. Ditangannya
nampak bungkusan berisi kue. Setelah bersalaman dengan bunda dan uti, mbak Taz
langsung membuka bungkusannya. Ternyata isinya kue telur kemudian ditawarkannya
ke uti, mas dan adiknya. Karena masih panas, mbak Taz berinisiatif untuk
membantu adiknya makan kue tersebut. Dengan riang dan telaten, mbak Taz
menyuapi adik setelah sebelumnya meniup kue tersebut sampai cukup dingin. Adik
nampak sangat menikmati disuapi oleh kakaknya, sedangkan Mbak Taz tampak sangat
senang melakukannya. Sesekali mbak Taz mengusap pipi adiknya menggunakan kertas
tissue. Kemudian dengan riang mbak Taz bercerita ke adik jika memiliki lagu
baru, lalu menyanyikannya di depan adiknya. Tepuk tangan dari adiknya membuat
mbak Taz semakin semangat. Lalu mengajak adiknya ikut bernyanyi dengan
mengajarkannya sebait demi sebait, mengulang-ulang tanpa bosan, sepanjang jalan
menuju rumah. Begitu sampai di rumah, adik ternyata bisa mengikuti menyanyikan
satu bait.
Mbak Taz ternyata memiliki kemampuan untuk menjadi mentor, bisa
mengajarkan pengetahuan yang baru diterimanya ke adiknya hingga si adik
menguasai kemampuan baru tersebut.
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

0 Komentar