Tahap Kupu-kupu

Jurnal ke 2  :  Bahagiaku Menemukan Oase Ilmu



Di tahap ini, sebenarnya aku memutuskan untuk fokus menjadi mentee terlebih dahulu. Aku ingin memperbaiki diriku terlebih dahulu agar pantas untuk berbagi ilmu kepada yang lain.

namun di dorong semnagat untuk belajar dan menjadi lebih dari sebelumnya, kuberanikan diri juga untuk menawarkan diri menjadi mentor. Alhamdulillah, sampai sekarang aku belum memperoleh mentee, hahahahaha.

Perbincanganku dengan mentor boleh dibilang cukup hangat. Aku merasa semangat mengalir dari mentorku, mbak Rizky Elviah. Beliau sangat semangat untuk membagi ilmunya.

Kendalaku satu, aku belum mampu membagi energi dengan baik.

Akhirnya aku kepontal-pontal mengikuti kelas Bunda Cekatan, tugas domestik, dan tugas public. Berujung ngedrop as always deh.

Mungkin aku memang harus sadar diri. Aku hanyalah kupu-kupu kecil yang masih harus belajar menguatkan diri. Mungkin kemarin ketika aku masih ulat, perhatianku terlalu banyak keluar hingga lupa pada kebutuhan tubuhku sendiri. Berlanjut di tahap kupu-kupu, aku masih menjadi kupu-kupu yang lupa diri. Ingin belajar semuanya, tapi enggan menghisap nutrisi untuk tubuhku. Over pengetahuan tapi minus energi, akhirnya otak tidak mampu bekerja optimal. Jadilah aku, kupu-kupu yang KO di perjalanan ini.

Jurnal kedua ini, terpaksa terlambat ku submit. Karena aku lupa, sekarang ini tanggal berapa sih. Dari melek mata sampai tidur pun, bayangan tugasku dan tugas-tugas anak-anakku bermain-main di pelupuk mata. Daftar terpampang di dinding sebelah meja kerjaku. Semua ingin kukerjakan, tapi badanku protes terus karena aku lupa merawatnya. Intinya, aku kemaruk belajar, tapi aku tidak memenuhi kebutuhan otakku dan tubuhku agar dapat mencerna dan menjalankan semua aktivitas.

Semoga di libur kali ini, aku bisa memperbaiki diri lagi. Mampu bersikap lebih adil pada badanku yang merupakan amanah dari Allah.



#jurnalke2
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional