False Celebration


Sebenarnya, mentorship kali ini, materinya adalah yang sangat kubutuhkan. Sudah lama aku ingin sekali mempelajarinya dan berlatih ilmu penulisan artikel opini. Bahagia ketika berhasil menemukan mentor dengan materi yang kubutuhkan.

Aku dan mentorku, mbak Rizky, saling mengenal karena kami berdua satu regional. Tapi kami belum pernah bertemu dan berinteraksi secara langsung.

Meskipun full mengenal dari media daring saja, tapi rasanya sudah akrab. 

Dalam program mentorship ini, sudah kususun rencana dan juga tenggat waktu yang harus kupatuhi. Tapi, sepertinya aku salah timing! Akhirnya, gatot alias gagal total. 

Tak ada progress sedikit pun dalam rencana yang sudah kususun.

Meskipun demikian, ada beberapa catatan dari program mentorship yang kujalani ini, yaitu :



1. Sebenarnya, aku merasa nyaman dalam hubungan mentorship dengan mbak Rizky ini. Beliau sangat ramah dan terbuka. Tidak berkesan menggurui, betul-betul sukses menempatkan diri sebagai mentor.




2. Sebagai mentor, mbak Rizky peduli pada progress dengan menanyakan tindak lanjut atas saran yang sudah beliau berikan sebelumnya.

3. Kali ini, program mentorship belum berjalan. Kendala utamaku, adanya pergeseran posisi berkaitan dengan peran di ranah publik, dan mau tidak mau, ternyata berdampak ke ranah domestik. 



Akhirnya, aku memutuskan untuk stop terlebih dahulu. Apa pun hasilnya, aku tidak mempermasalahkan.

Di titik ini, aku merasa terlahir menjadi pribadi baru. Aku belajar untuk bisa bersabar, bisa menerima dan bisa memandang dari sudut lain. Aku belajar mau dan bisa undur selangkah untuk ancang-ancang lari melesat dan terbang lebih tinggi serta lebih jauh. Menjadi the best mommy untuk anak-anakku. Sekaligus the best women untuk suamiku.

Seperti yang sudah kutetapkan dalam mind mapku, bahwa tujuan dari mind mapku adalah to be a happy mom, because a happy mom is born from a smart women. Perempuan yang cerdas itu adalah perempuan yang bahagia. Ketika seorang perempuan memiliki kecerdasan, ia akan mampu menemukan sumber bahagianya. Dan aku sudah menemukan sumber bahagiaku. Yaitu menulis.

#jurnalke5
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional