Mengayuh Perahu Kano, Menyisir Tepian Hati



Hari ini, hari ke dua puluh sudah, penyisiran tepian hati kulakukan. Merasakan setiap ayunan perahu kanoku, hembusan angin yang tak tentu mengikuti cuaca hati, serta suhu yang tak juga menentu hangat, panas, dingin atau sejuk.

Selama dua puluh hari itu, ku coba berbincang dengan hatiku. Bertukar rasa dan berdiskusi tentang laut, langit, matahari, awan, angin, bintang, bulan, pasir, dan semua yang kutemui di sepanjang pesisir hati. 

Kadang kukayuh kanoku dengan cepat, memecah ombak yang datang bergulung. Hingga lengan ini terasa lelah. Tetapi, tak jarang pula, kubiarkan kanoku mengapung begitu saja. Mengikuti ayunan gelombang laut, yang bergulung, beriak lalu melandai dan tenang di tepian pantai. Aku hanya diam memeluk dayung, dan menatap angkasa.

Ternyata itu lah gambaran gejolak rasa dan ambisiku selama ini. Aku benar-benar seorang yang moody. Ketika sedang di puncak, semangatku tak ubahnya api unggun yang menyala terang dan berkobar-kobar. Namun dapat pula turun drastis, tak ada detak sedikit pun.

Dalam perkuliahan di Ibu Profesional ini pun, aku tak ubahnya seperti api unggun itu. Semangatku naik turun. Adakalanya kujalani dengan apa adanya, dengan niatan, asal terselesaikan dan segera sampai ke tepian, ke titik akhir perjalanan, lalu segera merebahkan tubuh karena lelah yang sangat terasa.

Sudah tiga tahap perkuliahan kujalani. Matrikulasi, Bunda Sayang, dan Bunda Cekatan. Sempat terbersit rasa bahwa cukup sudah perjalananku di sini. Ingin kusudahi saja perjalanan ini, lalu keluar dari jalur yang ada. Kuabaikan hati yang menyela ingin bicara, karena aku sibuk berusaha mencari pembenaran atas keinginan tersebut.

Di atas perahu kano ini lah, aku pun berbincang dengan hati, yang selama ini kupaksa menjadi hati yang lain. Kutemukan, ternyata aku hanya lelah, karena tidak pernah fokus ketika berada di satu titik. Multitasking dan multifocus sehingga energiku terkuras. Dan, hatiku menginginkan agar aku memperbaiki gaya hidupku itu. 

Fokus pada apa yang sedang kukerjakan pada waktu itu, dan fokus juga ketika telah berganti ke tugas berikutnya tanpa mencampur aduk di waktu yang bersamaan. Jadi, kesimpulannya, fokus agar tidak boros energi.

Kutanyakan kembali pada hatiku, tentang rencanaku belajar di jenjang Bunda Produktif pada 10 bulan yang akan datang. Hatiku hanya menjawab, stay focuss, girl.

Jadi, telah kutemukan jawaban pada misi pertamaku dalam liburan keren di Transcity Harmoni ini, yaitu tetap menuju ke jenjang Bunda Produktif dengan prinsip stay focuss.



#PetualanganWahanaPerahuKano
#WisatawanHotelCemerlang
#TranscityHarmoni
#institutIbuProfesional