Mendongeng  (hari 2)


27 April 2018


Ternyata kisah Sari dan Intan sangat membekas di hati kak Taz. Malam ini, menjelang tidur, tiba-tiba kak Taz bertanya tentang kabar kedua tokoh tersebut. Dia penasaran ingin tahu apakah Intan sampai sekarang masih pemarah. Jika memang masih pemarah, bagaimana hidupnya saat ini. Apakah Intan tidak memiliki teman? Apakah Intan bekerja? Apakah Intan memiliki anak?

Pertanyaan tersebut terlontar berurutan meskipun belum sempat dijawab oleh Bunda. Nampak sekali jika kak Taz merasa sangat penasaran. Hingga dengan iseng, Bunda bertanya kenapa kak Taz sangat ingin tahu.

Kak Taz menjawab dengan gayanya yang ceria dan lucu, katanya dia memang sangat kepo dengan Intan. Pingin tahu apa masih pemarah dan tidak disukai teman-temannya.

Bunda akhirnya bercerita lagi bahwa pertemuan terakhir bunda dengan Intan adalah ketika lulus SD. Setelah itu bunda sudah tidak pernah bertemu lagi sampai dengan sekarang. Jadi bunda tidak tahu, bagaimana kondisi Intan sekarang. Tapi yang pasti, Intan dulu terlihat tidak bahagia. Ketika perpisahan kelulusan SD, semua teman saling berfoto tetapi tidak ada yang mau berfoto dengan Intan. Semua bergurau bersama dan tidak ada yang menyapa serta mengajak Intan bergurau. Hingga ketika semua pulang pun tidak ada yang berpamitan dengan Intan.

Kebetulan rumah Bunda berdekatan dengan sekolah. Ketika sekolah telah sepi karena semua anak sudah pulang, Bunda tanpa sengaja melintas di halaman depan sekolah karena hendak membeli sesuatu di warung seberang sekolah. Bunda melihat ada anak berseragam yang duduk di tembok pembatas teras sambil menangis. Ternyata itu Intan. Lalu bunda mendekati dan menyapa Intan kenapa belum pulang bahkan menangis di sekolah.

Tiba-tiba Intan memeluk bunda lalu meminta maaf. Intan mengatakan jika ia merasa sangat senang karena bunda mau menyapanya. Lalu Intan memberikan sebuah pensil lucu ke bunda sebagai kenang-kenangan. Setelah itu ia berjalan pulang sambil melambaikan tangannya dan tertawa-tawa lalu berteriak mengatakan jika ia akan pindah ke luar Jawa. Sejak itu, bunda kehilangan kabar si Intan.

Kak Taz menerawang ke plafon kamar. Tiba-tiba bergumam lirih, mengatakan bahwa ia takut seperti Intan. Kak Taz berjanji akan belajar tidak mudah marah dan ngambek lagi.

Alhamdulillah, misi tokoh Intan dan Sari berhasil.



#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#GrabYourImagination